Call of Duty: Modern Warfare 3 ini masih mengambil tema perang modern yang sama seperti seri Call of Duty 4: Modern Warfare (MW1) dan Call of Duty: Modern Warfare 2 (MW2), yakni perang di masa kini atau bisa dibilang bertemakan pada era waktu yang tak jauh dari masa sekarang.
STORYLINE
Mantan anggota Pasukan Task Force 141 Kapten John "Soap" MacTavish, mantan pasukan SAS Kapten John Price dan informan asal Russian sekaligus teman dekat dari Kapten Price, si "Nikolai", ketiganya menjadi buronan internasional seusai membunuh Letnan Jendral Sheperd. Si Kapten Soap yang terluka parah sehabis di tusuk oleh Sheperd, sedang menjalani pengobatan di suatu wilayah di satu desa terpencil di India, namun mereka mendadak di serang oleh sekelompok Pasukan Ultranasionalis Rusia, yang dipimpin oleh sang teroris besar, Vladimir Makarov. Mau tak mau, Kapten Price menugaskan Yuri, seorang mantan anggota pasukan Spetsnaz untuk membantu mengevakuasi kembali si Kapten Soap, ke tempat aman lainnya. Mereka berdua secara bahu membahu beserta beberapa pasukan khusus Amrik lainnya yang masih setia dengan Kapten Soap dan Price, saling berjuang bersama untuk mengalahkan pasukan Rusia tersebut.
Sementara itu di saat yang hampir bersamaan, angkatan perang Amrik sedang berusaha mati-matian untuk menghancurkan kekuasaan militer Rusia di Kota New York. Maka Pentagon juga memerintahkan pasukan Delta Force untuk membantu pasukan Amrik lainnya dalam pertempuran tersebut. Satu diantara anggota Delta Force itu ialah Sersan Derek "Frost" Westbrook, yang ikut bertempur di salah sudut New York itu, terutama berperang di gedung Bursa Saham New York. Beberapa bulan kemudian, perang besar antara Amrik dengan Rusia mulai surut dan pihak Presiden Rusia sendiri, Boris Vorshevsky berniat mau berdamai dengan pihak Amrik di KOta Hamburg, Jerman. Sayangnya, perjalanannya terhambat gara-gara pembajakan oleh para anak buah Makarov dan ia sendiri berhasil diculik, sehingga perundingan damai antara Rusia dan Amrik menjadi tak menentu.
Di kemudian hari usai drama penculikan, pasukan ultranasionalis Rusia sukses menyusup jauh ke berbagai ibukota negara di Eropa Barat, dan melancarkan serangan senjata pemusnah massal berupa bom kimia. Akibatnya, banyak warga sipil menjadi korban tewas dan pasukan militer Rusia melancarkan invasi militer secara mendadak ke benua Eropa. Perang Dunia III pun meletus di Eropa. Wow, benar-benar super!
PREVIEW
REVIEW
Dalam beberapa hal, tema perang dunia III dalam mode single player (SP) itu sekilas sama seperti apa yang telah terjadi di Battlefield 3 (BF3). Bedanya kalau di mode single player BF3, gamer bisa mencegah kemunculan Perang Dunia III sebagai hasil dari penyerbuan Amrik ke Iran yang diduga menyembunyikan senjata nuklir serta dipimpin oleh seorang teroris. Maka di MW3 gamer takkan bisa mencegah kemunculan perang dunia III, gara-gara Rusia berhasil menyerang Amrik dan Eropa secara tiba-tiba. Di game BF3, akan terlihat sosok negara Amrik yang benar-benar negara superpower dengan para tentara biasa yang super hebat, karena mampu mencegah munculnya ledakan nuklir secara tepat waktu. Tetapi di MW3, semua sifat dari karakter utama terlihat lebih membumi, bahkan negara Amrik sejak seri MW1 yang terlihat sangat kuat, bisa dibuat terlihat tak berdaya, bahkan hingga ke seri MW2 dan MW3 ini.
Yup, pihak Invinity Ward mampu menggambarkan bahwa Amrik itu bukanlah negara superkuat seperti yang terlihat di berbagai game action shooter bertema militer Amrik ataupun film-film action Holiwood lainnya. Pihak Amrik gagal mencegah ledakan nuklir di suatu negara Arab (Irak???), lima tahun kemudian mereka gagal menangkal invasi Rusia ke tanah airnya sendiri, bahkan mereka juga sekaligus harus berjuang mati-matian membantu para negara sekutunya di benua Eropa dalam menghadapi serbuan militer secara masif oleh Rusia, yang melakukan perang konvensional. Sebagaimana tradisi dari berbagai seri COD yang telah berlalu, gamer akan memerankan berbagai karakter yang berbeda, selain si Yuri dan Frost, gamer juga akan berperan sebagai anggota SAS, Sersan Marcus Burns dan Andrei Harkov, seorang anggota Pasukan Pengawalan Presiden Rusia. Keempat karakter itu akan memberikan berbagai sudut pandangan akan pengalaman Perang Dunia III yang berbeda-beda. Kapten Soap kini hanya menjadi NPC, sama halnya dengan si Nikolai, bagaimana dengan Kapten Price?? Gamer baru bisa memerankannya di akhir cerita saja.
Bagi sebagian gamer, mungkin alur cerita dalam Call of Duty, terutama seri MW 1-3 ini akan terasa sangat klise dan membosankan, dan mungkin sebagian lainnya akan menyatakan hal yang sebaliknya. Bagi penulis, cerita dalam COD MW3 ini terasa tak membosankan, meski memang terlihat klise. Mengapa bisa begitu?? seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, cerita MW 3 ini sangat berkait erat dengan MW1-MW2, dan keterkaitan cerita tersebut tak terlihat dipaksankan melainkan justru terlihat mulus, saling sambung menyambung dengan rapi jali. Belum lagi sifat penokohan para karakter utama di MW3 ini yang masih mengedepankan sosok-sosok ikonik dari MW1, dan sifat karakternya yang lebih alami daripada yang ada di BF3. Negara Amrik lagi kepayahan, selain tanah airnya sempat diinvasi oleh Rusia, mereka juga masih harus mengurusi berbagai wilayah konflik militer lainnya, selain di benua Eropa. Pasukan Eropa Barat pun juga tak berdaya dalam menghadapi serbuan tentara Rusia. Maka, akan terlihat jika satu persatu para karakter utama di game ini tewas, sebagai bagian dari korban Perang Dunia III.
Kualitas cerita di MW3 ini sebagus seperti di MW1. Walaupun ending-nya mungkin akan banyak yang bisa menebaknya, namun pada akhirnya, hanya ada satu tokoh utama saja yang mampu bertahan hidup dari kejamnya Perang dunia III itu. Yang pasti, meski masih bersifat linier tapi unsur ceritanya lebih memuaskan daripada cerita di BF3, sebab Invinity Ward memberikan kesimpulan akhir dari kisah "trilogi" Modern Warfare ala Call of Duty. Semoga. Amin.
System Requirements:
Minimum Requirements
- OS: Windows XP/Vista/7
- Processor: Intel Core 2 Duo @ 2.4 Ghz / AMD Athlon 64 X2 5000+
- Memory: 2 Gb
- Hard Drive: 16 Gb free
- Video Memory: 256 Mb
- Video Card: nVidia GeForce 8600 / ATI Radeon HD 2600 Pro
- OS: Windows XP/Vista/7
- Processor: Intel Core 2 Duo @ 3.0 GHz / AMD Athlon 64 X2 6000+
- Memory: 4 Gb
- Hard Drive: 16 Gb free
- Video Memory: 1 Gb
- Video Card: nVidia GeForce GTX 460 / ATI Radeon HD 6850
0 komentar:
Post a Comment