Sepasang kekasih sangat biasa mengatakan, “Aku mencintamu”, tapi agak jarang mengatakan, : “Aku mempercayai mu”. Bila dalam cinta adalah kepercayaan, maka sesungguhnya ungkapan dari “Aku mencintaimu” adalah juga bermakna “Aku mempercayaimu”. Cinta dan kepecayaan mungkin bisa diibaratkan seperti jasad dan ruhnya, yang sering ditampilkan kepermukaan adalah “ungkapan cinta”, namun dibelakang itu kepercayaanlah yang menghidupi cinta.
Terdapat sebuah pertanyaan, kapan dan bagaimana cinta dan kepercayaan itu tumbuh?
Pada awalnya, setiap orang mendapatkan orang lain sebagai seseorang yang bisa dipercaya, sampai ditemukan kenyataan bahwa orang itu nyata-nyata tidak bisa dipercaya. Dengan demikian, pada dasarnya setiap orang bisa berdampingan dengan orang lain yang baru ditemuinya, asal keadaan tiap orang itu bisa dipercaya. Dengan kata lain, bibit cinta itu telah ada pada setiap orang, yaitu kepercayaan yang merupakan ruh dari cinta. Tinggal bagaimana ia membagun jasad cinta, rumah bagi kepercayaan. . .
0 komentar:
Post a Comment